Berbeda

Untuk hari ini, aku mampu mengetahui kamu.

Ada banyak hal yang tidak mampu aku mengerti darimu. Tentang apapun itu. Ada banyak hal baru setelah kita lama tinggal di kota yang berbeda. Waktu yang kita sisakan untuk berdua hanya sepertiga dari biasanya. Kamu dengan rutinitasmu, aku dengan rutinitasku. Semua berbeda.

Ada banyak orang baru yang hadir dihidupmu, akupun begitu. Sejujurnya aku tidak rela kamu bersama orang-orang yang lebih menyenangkan dariku, atau yang lebih bisa membuatmu tertawa. Yang muncul hanyalah perasaan iri dan takut kamu pergi bersama wanita lain. Kamu terus meyakinkanku saat aku berfikir buruk. Entah kenapa aku jadi tak bisa dengan mudah percaya dengan orang lain termasuk kamu. Di masalalu telah terjadi banyak hal yang membuatku sangat terpuruk.

Aku hanya butuh proses. Dan dalam proses itu yang aku mau, kamu jangan membuat aku berfikir buruk lagi. Tapi kamu gagal. Itu membuatku sangat marah dan bersikap anak kecil. Sampai sekarang.

Namun, saat ini aku tau ketika aku bertanya “sayangkah? sayang aja apa sayang banget?”. Kamu hanya menjawab “sayang aja”. Selama ini aku fikir sayang kita sepadan. Ternyata aku yang terlalu sayang. Sayangmu sebatas sayang. Sayang yang ketika suatu saat kita selesai, kamu akan tetap baik-baik saja, tidak denganku.